Artikel


Milad Ke – 5 MDS SUCI Cabang Kediri: Meneguhkan Hati Menjadi Insan Yang Kaffah Untuk Berjuang di JalanNya



KEDIRI – Majelis Dzikir Silaturahim Umat Cahaya Illahi (MDS SUCI) Cabang Kediri Jawa Timur menggelar perhelatan milad yang kelima, acara kali ini mengangkat tema “Meneguhkan Hati Menjadi Insan Yang Kaffah Untuk Berjuang di JalanNya”, acara diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren Darussalam Dusun Centong Kota Kediri Jawa Timur pada 27 Februari 2021 lalu.

Pemimpin Cabang MDS SUCI Cabang Kediri Ustadz Moh. Khoirun Naim mengatakan, tema ini kami angkat agar kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah dan Rasulnya, kita menjadi muslim yang Kaffah, yakni menjadi muslim yang tidak “setengah-setengah” atau menjadi muslim yang “sungguhan,” bukan “muslim-musliman”.

Menurutnya muslim yang sungguhan atau kaffah adalah muslim yang mengamalkan ajaran-ajaran Islam di setiap aspek kehidupan. Seorang muslim belum bisa disebut muslim yang kaffah jika ia belum menjalankan ajaran Islam di segala aspek kehidupannya. Dengan demikian, Muslim yang kaffah tidak berhenti pada ucapan kalimat syahadat saja. Muslim yang kaffah tidak berhenti pada ritual-ritual keagamaan saja, tetapi sudah menjajaki substansi dari ritual-ritual tersebut.

“Kita harus terus berada dibelakang Guru Besar yang mengajarkan bagaimana cara yang benar untuk menjadi seorang muslim yang kaffah, bagaimana cara agar kita bisa banyak menyelamatkan umat untuk masuk surganya Allah SWT”. Ujarnya.

Milad MDS SUCI Cabang Kediri Jawa Timur kelima ini dihadiri oleh 150 perserta diantaranya Pengasuh MDS SUCI Guru Besar Ustadz M. Arief Budiman, Pengurus Yayasan Silaturahim Umat Cahaya Illahi, Pimpanan MDS SUCI Cabang Pemalang, Pimpinan MDS SUCI Cabang Blora, Pimpanan MDS SUCI Cabang Banyumas, Pimpanan MDS SUCI Cabang Kebumen dan Pimpanan MDS SUCI Cabang Babelan Bekasi, serta beberapa santri dari pusat maupun cabang.

Ditengah acara milad kelima MDS SUCI Cabang Kediri disisipi program-program dari Yayasan SUCI seperti pengenalan para pengurus yayasan, program yayasan kedepan, produk-produk MDS SUCI seperti Best Akhlak, Rumah Sehat dan lain-lain. Tak lupa juga pemberian Akte Pendirian MDS SUCI untuk seluruh cabang MDS yang diterima oleh masing-masing pemimpin cabang MDS SUCI.

Selain itu, MDS SUCI Pusat memberikan buah tangah kepada MDS SUCI Cabang Kediri berupa pigura gambar pintu Ka’bah dengan harapan agar seluruh santri-santri MDS SUCI dapat mengunjungi Baitullah. Tak ketinggalan, Pimpinan MDS SUCI Cabang Kediri Ustadz Moh. Khoirun Naim juga mendapat kejutan dari Guru Besar MDS SUCI Ustadz M. Arief Budiman berupa jam tangan yang langsung dikenakan oleh Guru Besar kepada Ustadz Khoirun Naim.

Acara yang berlangsung ditengah Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum usai, Panitia dan peserta milad MDS SUCI Cabang Kediri yang kelima ini diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah seperti menjaga jarak dan memakai masker. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB berlangsung khidmat hingga ditutup dengan ceramah dan do’a dari Guru Besar Ustadz M. Arief Budiman pada pukul 24.00 WIB. (RED-HADI)


Milad Ke – 5 MDS SUCI Cabang Kediri: Meneguhkan Hati Menjadi Insan Yang Kaffah Untuk Berjuang di JalanNya



KEDIRI – Majelis Dzikir Silaturahim Umat Cahaya Illahi (MDS SUCI) Cabang Kediri Jawa Timur menggelar perhelatan milad yang kelima, acara kali ini mengangkat tema “Meneguhkan Hati Menjadi Insan Yang Kaffah Untuk Berjuang di JalanNya”, acara diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren Darussalam Dusun Centong Kota Kediri Jawa Timur pada 27 Februari 2021 lalu.

Pemimpin Cabang MDS SUCI Cabang Kediri Ustadz Moh. Khoirun Naim mengatakan, tema ini kami angkat agar kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah dan Rasulnya, kita menjadi muslim yang Kaffah, yakni menjadi muslim yang tidak “setengah-setengah” atau menjadi muslim yang “sungguhan,” bukan “muslim-musliman”. Menurutnya muslim yang sungguhan atau kaffah adalah muslim yang mengamalkan ajaran-ajaran Islam di setiap aspek kehidupan. Seorang muslim belum bisa disebut muslim yang kaffah jika ia belum menjalankan ajaran Islam di segala aspek kehidupannya. Dengan demikian, Muslim yang kaffah tidak berhenti pada ucapan kalimat syahadat saja. Muslim yang kaffah tidak berhenti pada ritual-ritual keagamaan saja, tetapi sudah menjajaki substansi dari ritual-ritual tersebut. “Kita harus terus berada dibelakang Guru Besar yang mengajarkan bagaimana cara yang benar untuk menjadi seorang muslim yang kaffah, bagaimana cara agar kita bisa banyak menyelamatkan umat untuk masuk surganya Allah SWT”. Ujarnya.

Milad MDS SUCI Cabang Kediri Jawa Timur kelima ini dihadiri oleh 150 perserta diantaranya Pengasuh MDS SUCI Guru Besar Ustadz M. Arief Budiman, Pengurus Yayasan Silaturahim Umat Cahaya Illahi, Pimpanan MDS SUCI Cabang Pemalang, Pimpinan MDS SUCI Cabang Blora, Pimpanan MDS SUCI Cabang Banyumas, Pimpanan MDS SUCI Cabang Kebumen dan Pimpanan MDS SUCI Cabang Babelan Bekasi, serta beberapa santri dari pusat maupun cabang. Ditengah acara milad kelima MDS SUCI Cabang Kediri disisipi program-program dari Yayasan SUCI seperti pengenalan para pengurus yayasan, program yayasan kedepan, produk-produk MDS SUCI seperti Best Akhlak, Rumah Sehat dan lain-lain. Tak lupa juga pemberian Akte Pendirian MDS SUCI untuk seluruh cabang MDS yang diterima oleh masing-masing pemimpin cabang MDS SUCI. Selain itu, MDS SUCI Pusat memberikan buah tangah kepada MDS SUCI Cabang Kediri berupa pigura gambar pintu Ka’bah dengan harapan agar seluruh santri-santri MDS SUCI dapat mengunjungi Baitullah.

Tak ketinggalan, Pimpinan MDS SUCI Cabang Kediri Ustadz Moh. Khoirun Naim juga mendapat kejutan dari Guru Besar MDS SUCI Ustadz M. Arief Budiman berupa jam tangan yang langsung dikenakan oleh Guru Besar kepada Ustadz Khoirun Naim. Acara yang berlangsung ditengah Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum usai, Panitia dan peserta milad MDS SUCI Cabang Kediri yang kelima ini diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah seperti menjaga jarak dan memakai masker. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB berlangsung khidmat hingga ditutup dengan ceramah dan do’a dari Guru Besar Ustadz M. Arief Budiman pada pukul 24.00 WIB. (RED-HADI)